Sunday, 6 November 2016

Ini Video Bukti Polisi Tidak Menyerang Duluan & Bertahan Ketika Diserang Provokator 4 Nov! Share!

Video ada di bawah.
CeriaNews.com - Dalam halaman facebook pribadinya, Habib Rizieq kerap menyalahkan Presiden Jokowi dan pihak kepolisian atas jatuhnya korban pada Aksi Damai 4 Nov lalu.

Habib Rizieq menulis seperti ini:

------------------------------

JOKOWI - JK BERTANGGUNG-JAWAB ATAS PEMBANTAIAN UMAT ISLAM DI DEPAN ISTANA PRESIDEN :

Habib Rizieq Syihab & Pimpinan GNPF MUI sedang berdoa bersama Umat Islam dalam AKSI DAMAI BELA ISLAM 4 November 2016. Mereka ditembaki GAS AIR MATA & PELURU KARET yang langsung diarahkan ke Panggung Para Ulama dan ke tengah-tengah umat Islam, tapi mereka tidak bergerak, tidak melawan, tidak lari, tetap sabar & tegar, terus berdoa, walau mata perih dan nafas sesak.

Menembakkan Gas Air Mata & Peluru Karet ke dalam kerumunan jutaan orang yg berdesak-desakan dan kurang oksigen adalah PEMBANTAIAN MASSAL.

Ini Kejahatan Kemanuisaan yg amat berat, krn Genosida thd Umat Islam.
Namun Alhamdulillaah, Allah SWT menyelamatkan mereka. Wallaahul Musta'aan.

AKSI DAMAI & POLISI ANARKIS

Detik-deitk akhir sebelum polisi brutal menembaki umat islam dg Gas Air Mata dan Peluru Karet. Padahal Habib Rizieq dan Para Pimpinan GNPF MUI sblmnya sudah menenangkan dan mengendalikan umat sehingga terkendali denan tertib, sambil menunggu Ust. Arifin Ilham keluar dr istana, tiba-tiba umat islam ditembaki dengan brutal, ssedang Habib Mahdi Assegaf, Syeikh Ali Jabir dan Ust.Arifin Ilham yang baru keluar Istana terluka terkena tembakan Gas Air Mata dan dilarikan ke RS. Sedang Habib Rizieq dan Pangkima Aksi Munarman dkk walau dengan mata perih dan nafas sesak terkena Gas Air Mata tetap tidak lari, tapi tetap bertahan depan Istana sambil terus berteriak agar polisi hentikan tembakan, dan umat diserukan agar tidak menyerang dan jgn juga lari. tapi melawan dg BERTAHAN siap Mati Syahid.

------------------------------

Video Amatir Sebelum Gas Air Mata, Polisi Bertahan dari Serangan Provokator 4 Nov


Link video jika tidak muncul: https://youtu.be/emcA28b1vTc

Kemudian Bapak Muhammad Jawy mengomentari video ini:

Video menjelaskan banyak hal:
- Polisi pasif dengan perisainya
- Sebagian pendemo ada yang mulai menyerang pagar hidup polisi
- Sebagian pendemo lain ada yang berusaha melerai/melarang penyerangan tersebut, tapi upaya ini tidak berlangsung lama
- Jumlah yang merangsek membludak, dan jebollah pagar hidup polisi tersebut

Silakan ditelusuri, siapa provokatornya. Ia yang paling bertanggungjawab atas kerusuhan yang terjadi malam tadi. (Digabung dengan video di wilayah FPI yang saya kutip dari postnya Ainun Najib di bawah. Provokatornya bukan dari FPI, karena mereka justru sangat tenang, dan tidak mau diprovokasi atau memprovokasi)
Video FPI yang tenang:


Link video jika tidak muncul: https://youtu.be/b4xU3tnLHbU

------------------------------

Jadi bisa dilihat, polisi bertindak karena ada serangan yang dilakukan terhadap polisi terlebih dulu. Sekelompok massa pendemo yang ricuh sempat dilerai oleh beberapa anggota FPI, namun bisa dilihat peleraian tersebut tidak efektif. Sehingga massa terprovokasi dan menyerang polisi. Setelah situasi tidak terkendali lagi polisi baru mulai menembakkan gas air mata ke arah pendemo.

Massa FPI yang berada di tengah yang sedang melakukan orasi dan berdoa, bisa dilihat mereka tenang dan tidak terprovokasi, namun terkena efek imbas atas kericuhan yang terjadi di garis depan.

10 Provokator Kerusuhan 4 November Masih Diperiksa, Asal dari Luar Jakarta

Jakarta - Mabes Polri menyebut masih ada 10 orang yang diduga provokator kerusuhan Demo 4 November. Mereka mayoritas diketahui merupakan warga dari luar DKI Jakarta.

"Ada yang masih diperiksa dan diduga sebagai provokator, jumlahnya 10 yang masih diperiksa," ungkap Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran, Jakarta Selatan, Sabtu (5/11/2016).

Mereka yang masih diperiksa rata-rata usianya masih muda, namun juga ada yang usianya 38 tahun. Mayoritas dari mereka juga bukan warga Jakarta.

"Usia ada 16 tahun, 38 tahun, 20 tahun, 21 tahun, 17 tahun, 25 tahun, 24 tahun. Latar belakang dari daerah. Ada dari NTB, luar Jakarta, pendatang yang bersama-sama hadir di tempat unjuk rasa," kata Boy.

"(Mereka) diperiksa apakah ada unsur pidana atau tidak," lanjutnya.

Boy menjelaskan sebenarnya demo awalnya berlangsung tertib. Namun karena ada kelompok tertentu yang memiliki agenda melakukan rusuh, kericuhan tak dapat dihindari.

"Ada penyerangan dengan bambu runcing, ada botol dan batu dilempar ke petugas. Kondisi berhasil dikendalikan namun yang tidak diharapkan pembakaran kendaraan-kendaraan," sebut Boy.

Setidaknya ada 21 kendaraan milik TNI/Polri yang rusak akibat kerusuhan termasuk milik Pejabat TNI. Salah satunya adalah mobil Nissan X-Trail. Tiga kendaraan dibakar habis.

"Ini kendaraan dinas negara, uang rakyat juga," pungkas dia.

Editor : Admin CeriaNews.com
Sumber: FB Habib Rizieq, FB Muhammad Jawy, YouTube, Detik.com

Like & Share
Previous Post
Next Post

0 komentar: