Berikut ini 16 cuitan Nusron wahid sebagaimana dikutip islamnkri.com dari akun twitternya @NusronWahid1:
1.Ketemu terjemahan al-Qur'an dlm bhs Indonesia berbeda kok bingung. Dr 16 kitab tafsir yg saya miliki, makna awliya memang beda-beda.
2. Tdk ada yg memaknai mutlak dg pemimpin. Antara satu kyai dg kyai lainnya waktu ngaji juga beda2. Namanya juga tafsir. Sifatnya dzonny ( tidak pasti)
3. Yg qoth'i (pasti) itu wahyunya. Bukan tafsir, pemahanan apalagi terjemahannya. Makanya belajar al-Qur'an harus paham ilmu alat
4. Alatnya nahwu, shorof, balaghoh, badi', bayan, ma'ani dan ilmu2 alat lainnya. Mrk yg punya ilmu alat saja gak berani ngaku paling benar
5. Para ahli tafsir dan kyai sepuh selalu menutup setiap tulisan dan pengajiannya dg kalimat: Wallahu A'lamu bimuraadihi atau bishowaabihi
6. Allah lah yg paling tahu makna dan kandungan yg paling benar dari suatu ayat al-Qur'an. Adapun tafsir itu hanya kira2. Bukan mutlak.
7.Makanya nggak usah bingung dan ribut kl ada yg memaknai beda. Agama itu keyakinan. Ikut ulama sepuh atau MUI. Monggo kerso.
8.Pendapat ulama itu tidak tunggal. Pendapat MUI belum tentu sama dg ulama sepuh, termasuk dlm surat Al Ma'idah. MUI beda dg guru2 saya.
9.Salah satu guru saya waktu ngaji tafsir al Ibriz--dlm bhs Jawa--awliya dimaknai "bolone", bukan "pemimpin". Bolo itu lawan katanya musuh.
10. Pengertian bolo dan musuh berarti turunnya ayat ini dlm suasana perang. Sbb dlm situasi damai, tdk ada bolo dan musuh. Semua saudara
11. Di Indonesia skrg kita dlm situasi apa? Perang atau damai? Bukankah ulama2 kita sdh memilih darussalam (negara perdamaian & keselamatan) & bukan darul Islam (negara agama) dan bukan darul harbi (negara perang). Lantas kenapa kita buat kodifikasi ayat seakan2 perang?
12. Indonesia itu negara damai. Kenapa kita berimajinasi seakan2 dlm kondisi perang dg menempatkan Ahok "musuh" dan anti Ahok "bolo"?
13. Ahok itu juga lahir di tanah yg sama, makan dan minum di tanah dan sumber yg sama: INDONESIA negeri damai berdasar PANCASILA
14. Karena damai berarti saudara kita. Karena Pancasila dua punya hak yg sama dg kita. Kenapa kita ingin perang di negeri damai?
15. Bagi yg gak suka dg Ahok silakan gak usah dipilih. Tp jgn paksakan tafsir dg kebenaran tunggal. Apalagi lembaga tunggal: MUI
16. Mayoritas umat Islam terganggu dg pembenaran tafsir tunggal yg tdk qoth'i. Wallahu A'lamu bimuraadihi....
Editor: Tim Islamnkri.com
LIKE And SHARE
0 komentar: