Saturday, 15 April 2017

Lahirkan Asessor Kompeten, APMFI Korwil Riau Kepri Gelar Pelatihan Askom.


SuksesPos.com, Pekanbaru, -Guna melahirkan Asessor kompeten di bidangnya, Asosiasi Pendidikan Memengah Farmasi Indonesia(APMFI) Koordinator Wilayah Riau Kepri menggelar Pelatihan Assesor Kompetensi(Askom) bagi tenaga pendidik SMK Riau Kepri. Pelatihan tersebut dilaksanakan selama lima hari sejak tanggal 15 hingga 19 April 2017 di Hotel Furaya Jalan. Sudirman Pekanbaru, Sabtu(15/4/2017).


Ketua Panitia Pelaksana yang juga ketua APMFI Koordinator Wilayah Riau Kepri Syahrullah Jadid,S.Pd,MM dalam laporannya menyebutkan tujuan dilaksanakan pelatihan Askom adalah untuk melahirkan Asessor Kompeten dibidangnya masing-masing.


Menurut Syahrul, kegiatan ini ditaja oleh APMFI korwil Riau Kepri bekerjasama dengan Badan Nasional Sertifikasi  Profesi(BNSP). Tarining asessor kompetensi yang dilakukan saat ini mencakup  bidang kesehatan, Teknologi, Pertanian, Bisnis Management, Pariwisata dan Kehutanan.


Kegiatan ini diikuti 50 peserta dari beberapa disiplin ilmu tersebut diatas. Dikatakan,  selain melahirkan asessor kompeten, kegiatan ini juga meningkatkan kompetensi guru dan siswa serta kualitas pendidikan di sekolah. Sehingga lulusan SMK akan berkompeten dan mampu berkompetitif secara global pada era Masyarakat Ekonomi Asean(MEAN), tutur Syahrul.


Sementara itu Dinas Pendidikan Riau yang diwakili oleh H. Rinaldi,M.Pd mengucapkan terimakasih dan memberikan aprisiasi kepada SMK Farmasi Ikasari yang telah berinisiatif untuk melaksanakan pelatihan Askom.


" Dinas Pendidikan mengucapkan terimakasih dan mengaprisiasi kepada SMK farmasi yang telah menggelar pelatihan ini. Kita berharap melalui pelatihan ini para guru berkompeten dibidangnya dan lulusan SMK mampu bersaing didunia glabal , " ujar Rinaldi.


Rinaldi mengakui di Riau masih banyak guru SMK yang belum memiliki kompetensi profesi. Until itu Dia berharap kepada peserta agar tekun dan sungguh-sungguh mengikutinya.


"Kita berharap para guru mendapat kompetensi profesi sesuai bidangnya masing-masing," harapnya.

Ditempat yang sama  Kepala Sekretariat BNSP Ir. Darwanto dalam arahannya mengatakan, kegiatan ini adalah melatih para assesor. Karena asessor tugasnya adalah menguji kompetensi Asensi.


Lebih lanjut, Darwanto menjelaskan, hasil pelatihan ini nantinya akan menghasilkan asessor kompeten yang nantinya akan menguji masyarakat umum khususnya dibidang kefarmasian.


Menurut Darwanto. Sampai setakat ini sudah 40 ribu asessor sejak berdirinya BNSP tahun 2004 lalu.


Darwanto berharap seluruh peserta dapat mengikuti pelatihan dengan baik, tuntas dan fokus. Sehingga materi yang diberikan narasumber dan simulasi dapat diserap secara maksimal.


Koordinator bidang hubungan kelembagaan dan advokasi APMFI pusat. Rosalina Hutahaean,M.Farm, Apt, menambahkan bahwa pelatihan asessor kompetensi profesi adalah salah satu program kerja APMFI. " Kita mendukung ear MEA degan membentuk lembaga setifikasi profesi komunitas farmasi indonesia.


Pada kesempatan kali ini, lanjut Rosalina, APMFI pusat mempasilitasi korwil RiauKepri untuk melaksanakan kegiatan Askom melalui BNSP. Tujuannya adalah  untuk menghasilkan Asessor kompeten sesuai bidangnya khusus bidang farmasi. Sehingga para asessor yg direkomendasikan kompeten,  diharapkan dapat menjadi penguji atau asessor pada pelaksanaan uji kompetensi yang dilaksanakan oleh LSP kominitas Farmasi indonesia, inilah inti dari pelatihan ini,  jelasnya.


Dijelaskan, APMFI sudah melaksanakan 7 kali pelatihan secara nasional. Lima  diantaranya  dibiayai oleh APBN melalui BNSP. Kelima  wilayah tersebut yakni DKI. Jakata, Bandung, Jogyakarta, Medan dan Makasar.  Sedang dua lainya dilaksanakan secara mandiri di Jogyakarta dan Riau.


Lebih jauh lagi, Rosalina menyebutkan, sampai saat ini APMFI secara nasional sudah  memiliki 200 asessor kompeten dibidang farmasi.


" Target kita, masing- masing  sekolah akan menjadi Tempat Uji Kompetensi(TUK). Minimal masing-masing  TUK mempunyai  2 asessor kompeten. Diharapkan 50 peserta yang ikut pelatihan Askom dapat direkomensasikan menjadi asessor kompeten oleh master asessor," harapnya Optimis.(jun)



Previous Post
Next Post

0 komentar: