Thursday, 11 May 2017

Kerjasama TNI-Polri dan Perusahaan Sangat Dibutuhkan Cegah Karhutla.

    

SuksesPos.com, Bonai, - Untuk menghasilkan tenaga terlatih, minimal melakukan pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di wilayah sekitar mereka bekerja atau bertempat tinggal.

Sebanyak 155 orang peserta dari 10 perusahaan dan masyarakat Kecamatan Bonai Darussalam Kabupaten Rokan Hulu mengikuti pelatihan dalam rangka pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan (karhutla) yang dilaksanakan Upika Kecamatan Bonai Darussalam yang dipusatkan di PT Bina Daya Bentala – Sinar Mas Forestry Group (BDB-SMFG) Distrik Jurong.

Kegiatan ini sekaligus sebagai Instruktur dalam pelatihan di Desa Bonai pada 9-10 Mei 2017 sebagai bentuk persiapan perusahaan-perusahaandalam menghadapi Karhutla tahun 2017.

Sebab, Kabupaten Rohul merupakan salah satu daerah yang terjadi Karhutla terutama di Kecamatan Bonai dengan luas kebakaran terparah di Provinsi Riau.

Adapun 10 perusahaan yang ikut pelatihan penanggulangan  kebakaran lahan hutan diantaranya, PT GSI, PT. FIS2. PT APSL atau ANDIKA, PT.GRAHA, PT. RAS, PT  SSP, PT RAKA,  PT Kebun 36 dan 38 di Desa Pauh dan PT HUTAHAEAN.

Kegiatan pelatihan Karhutla di Bonai Darussalam selain dihadiri seluruh unsur Upika Kecamatan Bonai, diantaranya Plt, Camat, Setyono, Kapolsek. Iptu H. Ali Amran, Danramil 10/KDS Kapten Czi.H. Sudarmaji, juga dihadiri Kapolres Rokan Hulu AKBP Yusuf Rahmanto, Kepala Distrik BDB-SMF Distrik Jurong Zulkifli, Public Relations (Humas) PT AA-SMFG, Ir Nurul Huda, MH, M.Ikom, Forest Protection Head PT.BDB Distrik Jurong Sokiran serta kalangan pers dan media.

Kapolres Rohul, AKBP Yusuf Rahmanto mengatakan, Karhutla selama ini identik dengan Riau, mengingat Riau berdekatan dengan negara tetangga yang berdampak secara ekonomi, ekologi atau lingkungan, transportasi penerbangan, kesehatan dengan penyakit ISPA akibat kabut asap, pendidikan yang sampai mengganggu proses belajar karena anak sekolah diliburkan. Lahan di Riau sebagian besar adalah lahan gambut yang mempunyai karakteristik, meskipun api diatas permukaan bisa di padamkan namun dibawahnya api masih bisa menyala. Pada Tahun 2016 lalu di Rokan Hulu karhutla yang terjadi ada dua jenis lokasi lahan yang terbakar. Pertama di lahan mineral yaitu Bukit Suligi yang mana konstur tanahnya berbukit dan tebing curam dan mempunyai kesulitan serta tantangan tersendiri jika terjadi Karhutla disbanding lahan gambut.

"Saya sangat mendukung pelatihan ini, karena ada tiga sasaran yang akan kita laksanakan, yaitu; peninggakatan sumber daya: pengetahuan ada ketrampilan bagaimana metode pemadaman, sarana silaturrahmi dan komunikasi untuk sinergisitas jika terjadi Karhutla serta penyediaan posko-posko untuk informasi, laporan, deteksi dini. Kerjasama semua pihak, TNI/Polri, pemerintah daerah, perusahaan dan masyarakat sangat dibutuhkan dan harus kita perkuat," ungkap Yusuf Rahmanto, Rabu (10/5/2017).

Sedangkan Plt Camat Bonai Darussalam, Setyono sangat
mengapresiasi kesiapan dari pihak perusahaan dalam menghadapi bencana kebakaran lahan dan hutan terutama di lingkungan perusahaan.

"Sebagai pemetintah kecamatan bonai  tentu sangat mendukung penuh persiapan dari perusahaan tentu jika terjadi sudah bisa diatasi," terang Setyono.

Sementara penyelenggara pelatihan karhutla yang pusatkan di PT BDB Distrik Jurong Zulkifli didampingi Humas SMFG Nurul Huda mengungkapkan PT BDB yang merupakan salah satu mitra pemasok bahan baku kayu untuk pembuat bubur kertas dan kertas kepada PT Arara Abadai-Sinar Mas Forestry selama ini mempunyai komitmen yang kuat dalam menghadapi Karhutla di sekitar areal konsesi perusahaan.

"Komitmen itu kami tunjukan dengan Tenaga Regu Pemadam Kebakaran (RPK) yang terlatih dan tersertifikasi dari lembaga pemerintah, peralatan canggih yang sesuai standar yang ditetapkan pemerintah sejumlah 30 orang, diantaranya, situation room monitoring system dengan satelit (real time) yang terintegrasi dengan pusat komando kami di Perawang dan Jakarta, CCTV, tower pemantau api dari alat pemadam pompa kecil sampai besar baik untuk dilahan gambut atau di lahan mineral, sampai dukungan helikopter Water Bombing dari group perusahaan Sinar Mas Forestry, dan itu kami buktikan  berdasarkan pengalaman 2016 lalu tidak terulang lagi, dimana Bonai sempat menjadi sorotan dengan kebakaran terparah dan terbesar di Rohul," ucap Zulkifli.

Target perusahaan dalam menjalankan operasional adalah Zero Fire (nol api/tidak ada api), dan pada 2017, target PT BDB itu tetap dipertahankan.

"Kesulitan kami selama ini adalah adanya kegiatan claim areal (mencaplok areal perusahaan) lalu melakukan praktek pembakaran di areal claim oleh pihak-pihak tertentu, sehingga perusahaan PT BDB harus memadamkan dan menjelaskan kepada pihak-pihak terkait. Dan pada saat kegiatan ini perusahaan juga memperkenalkan alat pemadam karhutla untuk lahan gambut yang telah kita hak patenkan merupakan temuan serta karya dari karyawan sinar mas, yang kita berinama Sambunesia, yang mana alat pemadamakn ini di pergunakan untuk karhutla di lahan gambut," kata. Zulkifli.

Sebelum acara penutupan unsur upika Kecamatan Bonai Darussalam melakukan flyover dengan helikopter untuk memantau lokasi serta melihat keberadaan embung-embung yang dibuat perusahaan, masih banyak di temui yang belum membuat embung-embung air.


Previous Post
Next Post

0 komentar: