SuksesPos.com, Pekanbaru,- Sebanyak tujuh siswa Inklusi atau anak berkebutuhan khusus SDN 95 Pekanbaru mengikuti Ujian Sekolah Berstandart Nasional(USBN) 2018.
Dari 107 siswa yang mengikuti USBN tahun ini ada tujuh siswa Ada Inklusi, kata kepala SDN 95 Pekanbaru Samriades, S.Pd diruang kerjanya, Jum'at(4/5/2018).
Menurut Samriades siswa berkebutuhan khusus ini dalam pelaksanaan ujian tetap satu ruangan bersama dengan siswa lainnya. Namun naskah soal dan koreksinya dilakukan oleh gurunya.
"Alhamdulillah sampai hari kedua UN berlangsung tertib dan lancar," ucap Samriades.
Salah seorang guru siswa inklusi Rahayu Nuraini Al- Ramadhan,A.Pd menyebutkan siswa inklusi yang diajarkannya disekolah adalah siswa tunadaksa yaitu siswa yang cacat tubuh, lamban belajar dan kesulitan belajar.
Siswa inklusi di sekolah ini adalah 1 cacat tubuh dan 6 lainnya lamban belajar. Artinya anak yang masih bisa dibimbing. Namun kalau sudah berat tingkatannya dan tidak bisa lagi dibimbing maka anak ini disekolahkan di SLB, terang Ayu pangilan akrab Rahayu Nuraini Al-Ramadhan.
Menurut Ayu bedanya anak inklusi dengan di SLB yakni, kalau SLB 70 persennya diberikan keterampilan atau life skiil, 30 persennya pengetahuan. Sedangkan inklusi sebaliknya 70 persen pengetahuan, 30 persen skiilnya.
Makanya ketika akan masuk sekolah siswa bersangkutan harus sipwriksa sulu oleh pisikolog.
" Alhamdulillah siswa berkebutuhan khusus dapat mengikutinya. Pelaksanaan UN berlangsung lancar dan kondusif," pungkasnya.(jun).
0 komentar: