SuksesPos.com, Pekanbaru,- Keluarga besar SMAN 11 Pekanbaru siap dan mendukung program Kemendikbudristek RI yakni pelaksanaan asesmen nasional tahun 2021.
" Kita siap mendukung dan mensukseskan pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer(ANBK)tahun ini," ungkap Suprapto,M.Pd kepala SMAN 11 Pekanbaru disekolahnya, Kamis(23/9/2021).
Menurut Suprapto, ANBK adalah program pemerintah pusat dalam rangka memberikan penilaian dan evaluasi pembelajaran dan memetakan sistem pendidikan secara nasional.
Melalui ANBK ini akan terlihat pencapaian hasil pendidikan disuatu sekolah. Dengan demikian akan mempercepat perbaikan kualitas pendidikan di setiap sekolah. Untuk itu kita sangat mendukung dan mensukseskan program pemerintah ini, jelasnya.
Untuk menghadapi pelaksanaan ANBK pada tanggal 27 dan 28 September 2021 mendatang, pihaknya telah menggelar simulasi dan gladi bersih kepada peserta didik.
" Kita telah menggelar simulasi dan gladi bersih ANBK. Alhamdulillah simulasi dan gladi bersih asesmen berjalan lancar," terangnya.
Menurut Suprapto sebanyak 45 peserta dan 5 cadangan yang sudah dipilih oleh pihak kementrian secara acak tersebut sudah diberikan bimbingan dan latihan.
Selain melakukan simulasi, galdi dan membimbing peserta didik, lanjut Prapto, pihaknya telah mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan asesmen tersebut. Yakni ruang labor komputer, unit komputernya, proktor, teknisi dan jaringan internetnya.
" Yang jelas persiapan sudah matang dan ready. Tinggal pelaksanaannya lagi. Kita berharap pelaksanaan ANBK nantinya dapat berjalan dengan sukses dan lancar," harap Prapto.
Terkait pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka(PTM) terbatas di Sekolah yang dipimpinnya Prapto menyebutkan Pelaksanaan PTM berjalan aman, tertib dan lancar.
" Alhamdulillah pelaksanaan PTM dengan menerapkan protokol kesehatan ketat berjalan konduaif, aman, tertib dan lancar," ujar Prapto.
Kemudian barulah siswa diperbolehkan masuk ke dalam lingkungan sekolah untuk mengikuti PTM. Di dalam kelas pun yang biasanya satu meja diisi dua orang, siswa hanya diperbolehkan duduk satu meja satu orang saja.
"Memang ketentuannya harus 50 persen dari jumlah siswa normal. Pelaksanaanya dibagi dalam dua sesi," tutur Prapto.
Dikatakannya, PTM dilaksanakan selama enam hari dalam sepekan yakni Senin hingga Sabtu. Dimana setiap kelas mulai mendapatkan dua hari belajar dengan 2 sesi.
Sebelum digelarnya PTM, orang tua siswa telah membuat surat pernyataan yang ditanda tangani diatas matrai sebagai bentuk izin orang tua kepada anaknya untuk mengikuti PTM. Bagi yang tidak mendapat izin dari orang tua, pihak sekolah tetap memberikan pembelajaran secara daring.
" Kita pihak sekolah berkewajiban memberikan pelayanan pembelajaran tata muka. Saya berharap PBM berjalan dengan baik dengan prokes yang ketat. Sehingga tidak menimbulkan klaster batu yang kelaster sekolah," harap Prapto.(jun)
0 komentar: