SuksesPos.com, Pekanbaru,- Sungguh luar biasa Komunitas praktisi layar negeri SDN 146 Pekanbaru diundang oleh Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan teknologi( Kemendikbudristek) RI untuk mengikuti Loka Karya komunitas belajar se-Indonesia di Bali.
" Alhamdulillah Komunitas sekolah kita diundang oleh pihak Kementrian untuk mengikuti lokakarya nasional di Bali. Ini menjadi kebanggaan bagi kita ," kata Siti Arofah,S.Pd kepala SDN 146 Pekanbaru, diruang kerjanya, Rabu(5/10/2022).
Siti Arofah,S.Pd didampingi guru penggeraknya Armalina,S.Pd menyebutkan bahwa sekolah yang dipimpinnya adalah satu satunya SD di Riau yang diundang untuk mengikuti loka karya nasional tersebut.
Armalina sebagai guru penggerak yang hadir pada lokakarya itu menambahkan dirinya merasa senang dan bangga sebagai wakil Provinsi Riau ditingkat nasional. Dimana dalam lokakarya tersebut diberikan pembekalan kepada komunitas yang sudah terdaftar Platform Mardeka Mengajar(PMM).
" Kita melakukan pengimbasa atau diseminasi di komunitas sekolah kemudian mengarah kesekolah lain diwilyah Pekanbaru dan Riau. Kita sekarang sudah berkolaborasi degan komunitas Provinsi. Selanjutnya juga akan berkolaborasi degan lintas Provinsi. Sepertidi di Seleman Jogyakarta, " terangnya.
Dikataknya, komunitas parktisi layar negeri SDN 146 Pekanbaru dengan komitmen AKSI(Aktif, Kreatif Supportif dan Inovatif) sudah mengadakan Webinar dengan menghadirkan narasumber yang berkompeten yakni dari LPMP Riau.
Lebih lanjut, Siti berharap dengan mengikuti lokakarya dapat memberikan motifasi kepada guru-guru untuk lebih aktif dalam komunitas sekolah dan mengaplikasikan kurikulum mardeka belajar.
Untuk mensukseskan penerapan kurikulum mardeka belajar, kita butuh fasilitas pendukung seperti komputer atau laptop dan perangkatnya. Untuk itu Siti Arofah berharap bantuan croombook dari pihak Kementrian melalui Dinas Pendidikan kota Pekanbaru.
" Saat ini sekolah kita belum mendapat bantuan Croombook atau laptop dari pihak kementrian. Padahal kita sudah mendapat bantuan labor komputer, meja dan lengkap dengan instilasi colokan listriknya, namun tidak ada satupun croombook. Alasannya sekolah kita tidak ada jaringan. Saya dengar ada sekolah lain yang tidak ada jaringan malah dapat," beber Siti.
Ia berharap adanya perhatian dari pihak Dinas maupun Kementrian untuk membantu beberapa unit croombook ke sekolahnya agar proses belajar mengajar dan komunitas sekolah dapat berjalan dengan lancar.(jun).
0 komentar: